Perbandingan SSD SATA vs NVMe
Dikarenakan menggunakan teknologi yang berbeda, tentu SSD SATA dan NVMe memiliki keunggulan masing-masing. Banyak orang mengunggulkan SSD NVMe karena memiliki kecepatan lebih dari 7x lipat kecepatan SSD SATA. Namun, sebenarnya SSD SATA pun memiliki kelebihannya tersendiri. Berikut ini kelebihan dan kekurangan masing-masing SSD.
Kelebihan SSD SATA dibanding NVMe
Kelebihan SSD NVMe dibanding SATA
SSD SATA merupakan SSD yang menggunakan SATA sebagai interface. Perlu diingat bahwa SATA sudah ada sejak tahun 2000 dan dibuat terutama untuk HDD, sehingga belum dioptimalkan untuk SSD. Dengan demikian, SSD SATA hanya mampu mencapai kecepatan maksimal 600 MB/s sesuai dengan kecepatan maksimal yang mampu dicapai SATA.
Oleh karena itu, diciptakanlah teknologi NVMe yang memungkinkan SSD menggunakan PCIe interface. PCIe secara teori mampu mencapai kecepatan 32 GB/s (PCIe 4.0 x16), sehingga SSD diharapkan mampu mencapai kecepatan maksimumnya. SSD NVMe M.2 yang ada di pasaran mampu mencapai 3,5 GB/s, atau 7x lipat dibanding SSD SATA pada umumnya. Di samping lebih cepat, SSD NVMe M.2 juga berukuran lebih kecil sehingga menghemat tempat dan tidak terlalu mengganggu air flow komputer.
Namun, teknologi terbaru pun tetap mempunyai kekurangan. Harga SSD NVMe relatif lebih mahal dibanding SSD SATA. Selain itu, ukuran SSD NVMe yang kecil membuatnya menjadi lebih cepat panas. Meski demikian, banyak orang mulai beralih ke SSD NVMe dikarenakan kelebihannya yang jauh lebih besar dibanding kekurangannya.
Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu menggunakan SSD SATA atau sudah beralih ke SSD NVMe?
Untuk membeli SSD dengan teknologi NVMe maupun SATA, kamu dapat membelinya di website DiKlikAja.com dan official store DiKlikAja seperti di Shoppe, Tokopedia, Lazada, Bukalapak, dan Blibli.
Atau kamu juga bisa datang langsung ke office / toko DiKlikAja.com di Rukan Mangga Dua Square Blok C No.32, Jl. Gunung Sahari Raya No.1, Jakarta Utara, Indonesia, 14420.
Ayo kunjungi website DiKlikAja.com sekarang juga! ;-)
Untuk memulai, klik terima di bawah ini untuk membuka panel manajemen cookie. Selanjutnya, ketuk atau klik tombol Personalisasi untuk mengaktifkan fitur obrolan, lalu Simpan.
Media storage SSD memiliki beberapa tipe yang beredar dipasaran, masih banyak dari kita yang bingung bagaimana cara memilih SSD yang dibutuhkan dan sesuai dengan budget. Yuk, simak apa aja perbedaan dari masing-masing tipe SSD yang ada..
2. Koneksi dan Kecepatan Transfer Data
SSD SATA 2.5, mSATA, dan M.2 SATA masih menggunakan koneksi SATA untuk transfer data. Sedangkan SSD NVMe menggunakan koneksi PCIe NVMe. Dengan memanfaatkan bus PCIe, SSD M.2 NVMe memiliki kecepatan transfer hingga 20 Gbps yang jauh lebih cepat dibandingkan tipe-tipe SSD lainnya.
3. Kompatibilitas dan Penggunaan
SSD SATA 2.5 dapat langsung gunakan sebagai pengganti HDD 2.5 inch dan kompatibel dengan sebagian besar motherboard yang memiliki port SATA. mSATA cocok untuk perangkat dengan ruang terbatas seperti laptop ultra-thi, tablet, atau digital scanner. Sedangkan untuk SSD M.2 SATA dan M.2 NVMe memerlukan slot khusus pada motherboard yang mendukung koneksi yang sesuai.
4. Performa dan Keunggulan
SSD SATA 2.5 memiliki kecepatan transfer data yang lebih lambat daripada SSD tipe lainnya. Disusul SSD mSATA, lalu SSD M2. SATA, dan SSD M.2 NVMe memiliki performa kecepatan transfer data yang tertinggi dari keseluruhan tipe SSD. Namun, harga yang ditawarkan untuk SSD M.2 NVMe juga merupakan harga yang paling tinggi jika dibandingkan dengan tipe harddisk lainnya.
Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.
SSD merupakan pilihan yang tepat untuk menggantikan harddisk di pc atau laptop, jika kamu ingin meningkatkan performa. Dalam memilih SSD tentu banyak yang harus diperhatikan, misalnya controller, DRAM, tipe NAND, dan sebagainya. Namun, hal yang paling dasar, SSD tipe apa yang paling tepat untuk komputermu.
Mungkin kamu sering mendengar beberapa istilah mengenai SSD, seperti SATA, M.2 dan NVME. Dalam artikel ini kami akan menjelaskan mengenai SATA, M.2, NVME dan apa perbedaannya.
SSD SATA adalah SSD dengan interface SATA sama seperti HDD. Umumnya, versi SATA yang digunakan adalah SATA III atau biasa disebut SATA 6Gbps. Interface SATA menawarkan bandwith yang terbatas dan menggunakan protokol AHCI untuk transfer membuatnya kinerja SSD ini terbatas. SSD SATA hadir dalam 3 form faktor, yaitu 2,5 inchi, mSATA, dan M.2.
M.2 adalah spesifikasi form factor untuk ukuran fisik SSD yang lebih kecil dan tipis. M.2 juga disebut Next Generation Form Factor (NGFF) dirancang untuk memaksimalkan PCB (Printed Circuit Board) sekaligus meminimalkan jumlah ruang yang digunakan di PC atau laptop menggantikan form faktor mSata yang sebenarnya jauh lebih kecil dari form faktor 2,5 inchi. Untuk bisa menggunakan SSD M.2, motherboard harus memiliki slot M.2.
Ada dua jenis slot M.2:
Sementara itu, ada 2 jenis konektor SSD M.2 yang sering dijumpai di pasaran:
SSD dengan konektor B+M key biasanya digunakan oleh SSD M.2 SATA dan PCIe x2. Konektor M key biasanya digunakan SSD PCIe x4 dengan protokol NVMe.
SSD M.2 memiliki ukuran (dalam mm) yang bervariasi, diantaranya
SSD NVMe atau biasa juga disebut sebagai SSD M.2 NVMe adalah penyebutan umum untuk ssd dengan form factor M.2 yang menggunakan bus PCIe dan mendukung protokol NVMe. NVMe (Non-Volatile Memory express) adalah protokol transfer data, yang bekerja pada interface PCIe untuk menentukan metode transfer data. Dengan NVMe, SSD M.2 dapat melakukan transfer data dengan cepat, karena dapat mendukung 64 antrian dan setiap antrian dapat membawa 64000 instruksi, sehingga kemampuan IOPS meningkat pesat dibanding SSD M.2 dengan protokol AHCI.
Dari gambar di atas bisa kita lihat interface PCIe dan protokol NVMe merupakan kombinasi untuk mendapatkan kemampuan terbaik dari SSD.
Bagaimana dengan SSD NVMe?
NVMe (Non-Volatile Memory Express) merupakan terobosan baru di bidang storage yang memungkinkan SSD dihubungkan melalui PCI Express. PCI Express (PCIe) merupakan bus interface yang biasanya digunakan untuk menghubungkan graphic card, network card, atau peripheral komputer berkecepatan tinggi lainnya.
Teknologi PCIe memungkinkan kecepatan hingga 2 GB/s tiap jalur (pada PCIe terbaru yaitu PCIe 4.0). Perlu diingat bahwa bandwidth PCIe dapat ditingkatkan hingga 16 jalur untuk tiap perangkat (pada PCIe 4.0 x16), sehingga secara secara teori PCIe mampu mentransfer data dengan kecepatan hingga 32 GB/s! Jauh lebih cepat dibandingkan SATA III yang hanya mampu mencapai 600 MB/s.
Perbandingan SATA dan PCIe
Dengan menggunakan PCIe ini, SSD NVMe dapat memaksimalkan potensinya. Drive NVMe dapat mencapai kecepatan write hingga 3500 MB/s (bahkan bisa lebih). Sementara itu, sebagian besar SSD SATA memiliki kecepatan read/write berkisar di angka 500-550 MB/s. Tampak bahwa SSD NVMe lebih cepat 7x lipat daripada SSD SATA.
Berbeda dengan PCIe dan SATA yang merupakan tipe bus interface, M.2 merupakan sebuah form factor. Form factor secara sederhana merupakan bentuk dan ukuran fisik dari sebuah perangkat keras (dalam hal ini adalah SSD). Selain itu, form factor juga menentukan tipe konektor yang digunakan. Dalam hal ini, drive M.2 membutuhkan konektor M.2 pula.
SSD NVMe yang ada di pasaran sebagian besar menggunakan form factor M.2 ini, sehingga ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan SSD SATA (yang sebagian besar menggunakan form factor 2,5 inci). Meski demikian, beberapa SSD NVMe juga tersedia dalam form factor lain, misalnya U.2 (akan dijelaskan di bawah).
Apakah semua drive M.2 merupakan NVMe?
Jawabannya adalah tidak. Perlu diingat bahwa M.2 merupakan form factor. Drive M.2 dapat berupa versi SATA (seperti Crucial MX500 M.2) atau versi NVMe (seperti ADATA XPG SX8200 Pro NVMe M.2). Selain M.2, sebenarnya masih ada beberapa form factor lain yang umum digunakan pada SSD. Namun, 2,5 inci dan M.2 merupakan form factor yang paling sering digunakan pada SSD SATA dan NVMe.
Mungkin kamu bertanya-tanya apakah ada perbedaan kecepatan antara SSD SATA versi M.2 dan SSD Sata 2,5 inci pada umumnya?
Jawabannya adalah tidak ada perbedaan kecepatan antara keduanya. Karena keduanya menggunakan interface SATA yang memiliki kecepatan maksimal 600 MB perdetik. Hal yang membedakan kecepatan SSD pada dasarnya adalah interface yang digunakan (apakah SATA atau PCIe), bukan pada form factor-nya.
Apakah SSD M.2 SATA bisa digunakan di slot M.2 PCIe / NVMe?
Mungkin bisa mungkin tidak. Semua tergantung produsen motherboard apakah membuatnya mendukung atau tidak. Jika motherboard memiliki banyak slot M.2, terkadang sebagian mendukung dan sebagian tidak. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa membaca di manual book atau apapun itu yang memberikan informasi detail mengenai motherboard.
SSD M.2 belum tentu itu adalah NVMe, bisa jadi itu adalah SATA. Sementara, SSD NVMe adalah SSD M.2 dengan interface PCIe dan protokol NVMe, yang kecepatan transfernya jauh di atas SSD dengan interface SATA dan protokol AHCI.
sumber gambar: wikipedia
Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.
SSD M.2 yang hanya memiliki alur kunci M, seperti terlihat pada gambar, adalah SSD NVMe. SSD M.2 NVMe menggunakan protokol NVMe yang dirancang khusus untuk SSD. Saat disambungkan dengan bus PCIe, SSD NVMe menawarkan tingkat performa dan kecepatan terbaru yang bisa Anda dapatkan. SSD NVMe berkomunikasi secara langsung dengan CPU sistem menggunakan soket PCIe. Pada dasarnya, SSD jenis ini memungkinkan memori kilat untuk beroperasi sebagai SSD secara langsung melalui soket PCIe tanpa harus menggunakan driver komunikasi SATA yang jauh lebih lambat daripada NVMe.
SSD M.2 NVMe memiliki performa yang jauh lebih besar dibandingkan SSD M.2 SATA. Dengan memanfaatkan bus PCIe, SSD M.2 NVMe memiliki kecepatan transfer hingga 20 Gbps yang jauh lebih cepat dibandingkan SSD M.2 SATA dengan 6 Gbps. Bus PCIe dapat mendukung jalur 1x, 4x, 8x, dan 16x. PCIe 3.0 memiliki kecepatan transfer efektif hingga 985MB/dtk per jalur, yang berarti ada potensi kecepatan transfer hingga 16GB/dtk. Namun, hanya ada jalur x2 dan x4 yang dapat diakses saat menggunakan form faktor M.2 dengan bus PCIe yang berarti kecepatan maksimum hingga 4GB/dtk.
Apakah NVMe lebih cepat daripada SATA? Secara teknis, ya. Motherboard modern menggunakan SATA III yang memiliki keluaran maksimal sebesar 600MB/dtk, sedangkan drive NVMe menyediakan kecepatan hingga 3.500MB/dtk. Terlepas dari form faktor, tingkat performa NVMe jauh lebih besar daripada SSD SATA. Hanya SSD dengan teknologi NVMe yang melampaui batas kecepatan transfer yang membatasi SSD berbasis SATA.
Saat memilih antara SSD M.2 SATA atau SSD M.2 NVMe, berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
Jakarta, Indonesia - 07 Desember 2020
Perkembangan teknologi media penyimpanan (storage) di komputer telah semakin canggih. Beberapa tahun ini, mulai banyak perusahaan ternama seperti Adata, Team, Samsung, Seagate, dan lain-lain yang menawarkan SSD teknologi NVMe M.2 keluaran terbaru mereka.
Banyak orang berpikir bahwa SSD NVMe M.2 ini tidak berbeda jauh dibanding SSD biasa karena sama-sama SSD. Namun, sesungguhnya anggapan ini keliru besar, karena SSD NVMe M.2 ini menawarkan kecepatan yang jauh lebih cepat dibanding SSD biasa (SSD SATA).
Sebelumnya, kamu perlu tahu bahwa “bus” merupakan bagaimana komponen komputer yang satu “berkomunikasi” dengan komponen lainnya, atau dari komputer satu ke lainnya. Salah satu contoh bus interface yang mungkin kerap kamu dengar adalah interface USB 3.0 (Universal Serial Bus 3.0).
SATA (Serial ATA/ Serial Advanced Technology Attachment) merupakan salah satu jenis bus interface yang digunakan pada media penyimpanan seperti HDD dan SSD, serta optical/ Blu-ray drive. SSD SATA sendiri merupakan SSD yang menggunakan SATA sebagai bus interface-nya.
SATA yang diperkenalkan pada tahun 2000 merupakan generasi penerus dari PATA (Parallel ATA). SATA saat ini sudah mengalami perkembangan pesat dibandingkan saat pertama kali diluncurkan. SATA yang digunakan sekarang (SATA III) yang mempunyai kecepatan transfer maksimal hingga 600 MB perdetik. Oleh karena itu, secara teori semua komponen yang menggunakan SATA sebagai bus interface (misalnya HDD, SSD, dan optical drive) mempunyai kecepatan transfer maksimal 600 MB perdetik. Dengan demikian, kecepatan SSD SATA pun terbatas hingga maksimal 600 MB perdetik.
Konektor SATA pada drive
Meski kemunculan SSD yang menggunakan SATA menawarkan peningkatan performa yang signifikan dibanding HDD SATA (yang rata-rata mempunyai kecepatan 100-200 MB/s), namun SATA tidak didesain secara khusus untuk flash memory pada SSD. Hal ini dapat dimaklumi mengingat SATA diperkenalkan tahun 2000, sedangkan SSD baru mulai digunakan secara luas mendekati tahun 2010 (meski sebenarnya teknologi SSD sudah lama ada). Oleh karena itu, lama-kelamaan SATA menjadi bottleneck bagi SSD, di mana kecepatan SSD bukan dibatasi oleh kemampuan SSD itu sendiri namun oleh interface SATA.
Para ahli komputer menyadari kelemahan SATA tersebut. Mereka kemudian mengembangkan teknologi baru yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan SSD. Pada tahun 2011, sejarah baru dalam dunia komputer dimulai dengan diperkenalkannya teknologi NVMe (yang akan dibahas berikutnya).